Nasib BlackBerry sungguh menyedihkan
Jika dijual, kemungkinan unit usaha BlackBerry hanya akan laku
separuhnya saja. Hal ini dikarenakan tak ada yang berminat mengakuisisi
bisnis smartphone mereka seperti Z10 dan Q10.
Seperti yang dilansir oleh Computer World (17/9), hal ini diutarakan
oleh para analis terkait harga yang pas untuk akuisisi BlackBerry.
Berdasarkan hitungan ini, ternyata bisnis smartphone BlackBerry sudah
tidak menjanjikan lagi dan tak memiliki nilai plus apapun.
Adapun yang dirasa masih bisa diselamatkan dari BlackBerry
hanyalah bisnis sistem operasi terbarunya, BB10. Hal ini menarik
perhatian para calon pembeli selain tentunya paten seputar keyboard,
(keyboard BlackBerry merupakan salah satu yang terbaik di kelasnya).
"Paten dan platform memang bisa dihargai, namun sebetulnya perangkat
BlackBerry bisa mendatangkan keuntungan jika dijalankan dengan benar.
BlackBerry telah mencoba mengikuti Apple dan Android, namun mereka
seharusnya tetap menyasar para pebisnis dengan memberikan layanan
jaringan yang lebih murah," kata Ezra Gottheil, analis dari Technology
Business Research.
Hingga saat ini sendiri, belum ada tanda-tanda antusias dari para
calon pembeli yang ingin menyelamatkan perusahaan asal Waterloo, Kanada
ini. Para analis pun terheran-heran mengingat upaya BlackBerry untuk
menjual perusahaan sudah bulat dan dilakukan setidaknya mulai 5 minggu
lalu.
"Saya terkejut melihat tak adanya peminat terhadap BlackBerry," sambung Gotthiel.
Sebelumnya, salah satu dana pensiun terbesar Kanada menyatakan siap
untuk membeli BlackBerry secara utuh. Dana pensiun ini dimiliki oleh
Prem Watsa, pemegang saham BlackBerry terbesar saat ini melalui Fairfax
Financial Holdings. Dikabarkan, Watsa menyiapkan USd 5 miliar untuk
membeli BlackBerry.
Watsa diketahui berteman dekat dengan Mike Lazaridis, pendiri
BlackBerry. dengan kedekatan seperti ini, diyakini Watsa tak akan susah
untuk mengakuisisi BlackBerry.